Site icon SMPN 3 Sukoharjo

Kenapa Babi Haram Dalam Islam? Begini Penjelasannya

Kenapa-Babi-Haram-Dalam-Islam

Pelajari dan pahami dengan baik kenapa babi haram dalam islam sehingga tidak ada lagi kekeliruan dan perdebatan.

Pertanyaan terkait, kenapa babi haram dalam Islam pasti bukan lagi hal yang asing. Bagi mereka yang tidak paham bahkan menganggapnya berlebihan jika mengatakannya haram. Sebenarnya ini hanyalah masalah pemahaman.

Babi sendiri termasuk ke dalam hewan ternak yang dapat dikonsumsi layaknya hewan lain. Merupakan sumber protein yang hampir sama dengan daging pada sapi dan ternak lainnya. Termasuk daging yang dapat mengenyangkan juga.

Kenapa Babi Haram Dalam Islam?

Setiap umat Muslim pasti tahu bahwa babi haram dan tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi. Pernyataan tersebut bahkan sudah Allah firmankan dalam surat Al Baqarah. Berikut beberapa alasannya yang perlu diketahui:

Ketetapan memakan babi sebagai suatu hal yang diharamkan sudah Allah pertegas dalam Alquran. Bisa dilihat dalam surat Al Baqarah ayat 173. Bukan hanya itu saja, di surat Al Maidah ayat 3 juga diulang kembali larangan tersebut.

Dalam medis, para peneliti setuju bahwa babi tidak baik untuk kesehatan. Pasalnya hewan yang satu ini dikenal tidak mampu untuk berkeringat secara normal. Hal inilah yang membuat racun dalam tubuhnya tersimpan.

Hewan yang satu ini juga cenderung untuk memakan segala hal tanpa terkecuali. Termasuk sampah busuk yang berpotensi menyebarkan penyakit pada manusia. Penyebarannya tentu dengan mereka yang mengkonsumsi daging babi.

Resiko paling berbahaya yang ditularkan adalah trikinosis. Merupakan suatu penyakit yang diakibatkan cacing parasit. Umumnya ditemukan pada daging olahan babi setengah matang.

Bukan hanya itu saja, kandungan bakteri serta virus lainnya sangat berbahaya untuk tubuh manusia. Contohnya seperti keberadaan salmonella. Banyak yang bilang bahwa proses sembelih dan pengolahan modern dapat meminimalkan resiko. Namun, pada hakikatnya para ulama tetap tegas dalam larangan ini.

Jika berbicara dalam sudut pandang agama, daging hewan yang satu ini jadi salah satu ujian. Terlebih lagi untuk mengetes taat atau tidaknya seorang Muslim. Pasalnya sudah ditegaskan secara khusus dilarang dan diharamkan.

Dengan menaatinya, berarti seseorang sudah menunjukkan kepatuhan pada perintah Allah. Sesuai dengan prinsip halal dan haram sebagai landasan hukum Islam. Mereka yang menjaga kehalalan makanan, maka akan terjaga juga spiritualnya.

Pada kondisi tertentu babi bisa membawa dampak buruk bagi lingkungan. Mengingat kebiasaan tempat tinggalnya yang kotor dan jorok. Mereka sangat suka untuk tinggal digenangan lumpur atau tumpukan sampah.

Lingkungan tempat tinggal yang seperti itu akan membawa dampak yang negatif. Kondisi dimana resiko kontaminasi virus, kuman sehingga bakteri dapat terjadi. Apalagi manusia yang sering berinteraksi atau mengkonsumsinya.

Bukan tidak mungkin akan terkena penyakit yang terjangkit dalam tubuh babi. Masuk lewat interaksi atau makanan yang dikonsumsi. Menjadikannya alasan kuat mengapa agama mengharamkannya.

Tidak hanya Islam yang melarang konsumsi daging tersebut, tetapi juga agama lain. Dalam hukum Kosher tidak diperbolehkan untuk memakan babi. Hal ini juga diikuti oleh beberapa sekte umat Kristiani.

Terutama mereka yang secara berkelompok mempelajari Al kitab dan mengikuti perjanjian lama. Jauh sebelum Islam, sudah ada larangan tersebut di agama terdahulu. Banyak umat yang menganggapnya tidak layak untuk dijadikan bahan makanan.

Kesimpulan

Itulah jawaban dari pertanyaan kenapa babi haram dalam Islam yang terbagi ke dalam beberapa alasan. Meski begitu, semuanya masuk logika dan sudah terbukti kebenarannya, terlebih lagi zaman sekarang sudah sangat modern. Namun, secara keseluruhan larangan tersebut adalah cara untuk melindungi umat manusia.

Exit mobile version